Saturday, December 15, 2012

Si Adek

Sekesel-keselnya sama adek sendiri,
kalo dia lagi kena musibah,
yang ada reaksi gue langsung meluk dan mengelus punggungnya.

Nah, masalahnya, gue kan nggak punya adek ya? x)))

Friday, December 14, 2012

Aku dulu belajar..
Bahwa kebaikan terkadang lupa untuk menyapa..
Tapi pagi tak pernah bosan untuk datang membangunkan..
Dan matahari tak pernah berhenti menyengat..

Namun aku, yang mengusung hati, sendiri, tak pernah tahu..
Bahwa panah bisa membantu tapi juga bisa melukai dengan bekas terdalam..
Ia mungkin menyelamatkan dengan gagah tapi kemudian berbalik menghunjam tanpa ampun..
Merobek jiwamu hingga hanya pedih yang tersisa..
Merampas asamu hingga hanya getir yang ada..
Bahkan ketika panah itu kau perjuangkan dengan darahmu..
Ia bisa menusukmu dengan mudah dan kau hanya bisa pasrah..
Hingga habis waktumu untuk mati..
Hingga habis mimpimu dikhianati..

Sekarang aku belajar..
Panah itu tak kokoh seperti kelihatannya..
Ia mudah terbuai busurnya sendiri..
Tidak seperti pagi, atau matahari..
Dan angin yang setia berhembus menemaniku belajar semua ini.. :)

rev.181212

180611

Kamu mungkin tidak pernah tahu
Rasa apa yang dulu pernah ada
Akupun tak yakin
Tapi aku pernah mengagumimu
Dan sekarang makin mengagumimu
Semoga kali ini untuk selamanya.. :)

Hey, this is your first poem! :*

14.12.12

Aku ingin kembali menulis..
Kembali bercerita pada semesta, semesta yang kubuat sendiri..
Di sini..
Di tempat ini..
Aku kembali..
Tunggu aku, Semesta..
Sekarang.
Esok.
Selamanya.

:)

13.12.12

Saya masih punya mimpi itu..
Mendaki ciptaannya yang megah..
Ternyata belum pupus..
Saya mau, Tuhan..
Semoga ada jalan..
Amin..

*untuksegalasesuatuadawaktunya*
dan akan ada waktunya mewujudkan mimpi yang lebih dari 10 tahun menggerogoti.. :)
Terima kasih, 5cm!