Thursday, September 15, 2005

cerita 140905 & 150905 (sebagian)

……….
14.09.05 (sms antara gue dan bokap)

18:33
Papa, aku pulang besok aja ya. Soalnya besok ada kumpul tugas pagi2. Ok? Thx.
18:39
OK. Pak Rusdy mninggal
18:46
Siapa? Kenapa?
18:44
Papanya Andros
20:04
Kapan?KnapaMeninggalnya?
20:48
15.15 Mendadak

Gue baru selesai ikut tender PO PsyCamp, masih di Aula, lagi membereskan barang-barang, waktu gue ngesms bokap dan mendapatkan sms balesan pertama. Kaget! Oom Rusdy yang mana? Seinget gue, gue cuma kenal satu orang namanya Rusdy. Which is (ehm..meminjam tagline-nya Md =P) bokapnya temen main gue, si Anoy (a.k.a. Andros). Tapi dia juga baik2 aja, ga sakit, ga kenapa2. Kapan itu (baru-baru ini) masih ngobrol sama gue, masih ngeledekin gue malah. Jadi, gue mikir2 lagi, siapa lagi ya temen bokap yg punya nama Rusdy, soalnya mana mungkin Oom Rusdy yang dimaksud bokap gue itu bokapnya si Andros. Then, gue kirim sms kedua.

Gue baru selesai membereskan kertas-kertas gue (yg seperti biasa bertebaran di mana-mana), masih di Aula juga, dan baru berniat untuk menyandangkan tas ke bahu, waktu gue nerima balesan sms kedua. Lemes! Belum membuat gue sampai terduduk, tapi cukup membuat gue membelalakkan mata dan berteriak “Sumpah!”. Nggak, ini nggak mungkin!

Balasan sms ke-3 baru meyakinkan gue, berita ini bener, bokap gue ga salah orang. Tuhan, bagaimana ini???
..........
15.09.05
Jam 3 gue sampe Bekasi. Rencana berangkat jam 4.

Setengah 6 gue sampe di rumah duka. Ngeliat Anoy dari jauh aja membuat gue enggan. Gue nggak suka dengan situasi ini! Gue nggak tega ngeliat muka temen main gue waktu kecil ini sedih. Bukan sedih karena berantem, bukan sedih karena diputusin pacar, tapi sedih karena bokapnya meninggal, dengan s a n g a t t i b a – t i b a. Pengen nangis rasanya...

Nggak pernah seumur-umur gue males berjabat tangan sama Anoy. Biasanya justru gue selalu nyubit2 pipinya kalo ketemu. Tapi tadi, gue bener-bener nggak pengen ada di sana...nggak pengen ngeliat dia sedih...dan nggak pengen ngeliat tatapan matanya itu. Tapi toh gue udah di depannya, udah ngasih tangan, siap2 ngasih salam kaya yg biasa kita lakuin.

Dan bener...dia menatap gue, dalam sedetik saja dia “bercerita” banyak. Kecewa. Sakit. Kehilangan. Gue nggak sanggup! Anoy, gue pengen meluk elo!
……….

Kalau sebuah perjalanan harus diakhiri
Maka akhirilah ia dengan senyum

……….
Selamat jalan, Oom Rusdy. Sampai jumpa suatu saat nanti… :')
Buddy, I juz wanna say…untuk segala sesuatu ada waktunya. Be tough ya, Buddy!!! We love you… :')


*untuksegalasesuatuadawaktunya*

No comments: